Tuesday, May 31, 2011

The Mice and The Maze

Ada saat dimana seseorang mengalami masa - masa terburuk dalam hidupnya. Saat merasa rapuh, saat tujuan hidup mulai mengabur dan saat segala yang dekat terasa jauh. In time like these, God always have a unique way to offer me solutions. Salah satunya melalui sebuah buku yang kutemukan kurang lebih di tahun 2008, sebuah buku karya Spencer Johnson M.D. berjudul Who Moved My Cheese - sebuah cerita tentang 4 karakter "The Mice" yang hidup dalam sebuah labirin "The Maze" yang menghadapi perubahan yang tak terduga ketika suatu saat mereka mengetahui bahwa makanan "Cheese" mereka telah hilang. Sniff dan Scurry yang adalah tikus - tikus kecil serta Hem dan Hew yang merupakan manusia berukuran tikus, masing - masing mencoba beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam "The Maze" dengan cara mereka masing - masing. Namun, salah satu dari mereka sama sekali tidak beradaptasi.

Buku ini menganalogikan kehidupan manusia baik secara pribadi maupun secara berkelompok yang hidup di dalam "The Maze" sebuah metafor dari perusahaan atau organisasi tempat kita bekerja, masyarakat disekitar kita, keluarga yang kita cintai atau tempat - tempat yang kita datangi untuk menemukan hal - hal yang kita inginkan. "Cheese" merepresentasikan karir impian, hubungan percintaan, kekayaan atau our spiritual peace of mind.

Seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman,  satu karakter akhirnya berhasil dan bahkan sukses menghadapi perubahan yang terjadi di dalam "The Maze". Dalam upaya untuk berbagi tentang apa yang telah ia pelajari sepanjang perjalanannya, ia mencatat penemuan pribadinya pada dinding "The Maze" yang ia sebut "Handwritings on The Wall".

...Likewise, when we begin to see the "Writing on the Wall", we discover the simplicity and necessity of adapting to change.

Setelah membaca buku ini, I feel magically relieved. Perasaan tertekan, letih menunggu, dan pikiran - pikiran negatif mereduksi dengan sendirinya. Seperti mendapat jawaban, dari pertanyaan klasik "why's this damned thing happened to me?". Changes - an all time but brand new thing I've learned. Yes, I have to adapt. Kalau situasi dan stagnasi tidak berubah, berarti aku yang harus berubah.

Aku adalah subjek dalam kalimat hidupku. Aku adalah pemeran utama dalam drama kehidupanku sekaligus sutradara dan produser (merangkap make up artist tentu saja). I am the super star performing tonight at the stage of my life.

Puisi ini tertulis di halaman awal buku Who Moved My Cheese. Deep and inspiring!
A.J. Cronin's - God's Perfect Ways
"Life is no straight and easy corridor along
which we travel free and unhampered,
but a maze of passages,
through which we must seek our way,
lost and confused, now and again
checked in a blind alley.
But always, if we have faith,
a door will open for us,
not perhaps one that we ourselves
would ever have thought of,
but one that will ultimately
prove good for us."

No comments:

Post a Comment